Jumat, 10 September 2010

Kalimat-kalimat Motivasi Hidup

Semoga malam yang penuh berkah ini menjadikan kita senantiasa terjaga sebagai pribadi yang damai dan bermanfaat bagi orang lain.

Saya ingin sekedar berbagi dan mengulas sebuah pendapat yang dulu pernah saya yakini.

Suatu hari dalam sebuah perjalanan pulang dari studio Metro TV setelah mengikuti acara ulang tahun MTGW, saya berhenti pada sebuah lampu merah. Seorang anak perempuan kecil berumur sekitar 5 tahun menghampiri saya sambil menengadahkan tangannya.

Seketika itu juga saya teringat pesan dari seorang pengemban amanat di ibukota yang mengatakan "Memberi sedekah pengemis di jalan adalah melanggar hukum". Saya juga teringat kata-kata teman saya bahwa hal tersebut sama sekali tidak mendidik mereka, dan saya pun pernah menasihatkan hal yang sama kepada istri saya.

Namun entah mengapa tiba-tiba tangan saya tergerak untuk mengambil uang yang ada disaku dan memberikannya, kebetulan nominalnya cukup tidak lazim untuk diberikan kepada pengemis. Kontan saja sang anak kegirangan dan langsung berlari. Saya tidak tahu apakah anak tersebut lari karena terlalu senang atau takut saya mengambilnya kembali karena mungkin saya salah uang.

Perjalanan saya lanjutkan karena lampu sudah hijau. Setiba di rumah saya melihat anak saya yang berumur 2 tahun sudah tertidur lelap. Tiba-tiba saya teringat anak yang dilampu merah, hingga saya tiba pada suatu kesimpulan bahwa apa yang saya yakini selama ini adalah tidak benar karena:

ternyata tidak ada yang pernah saya lakukan untuk merubah hidup mereka kecuali hanya bersikap sinis kepada mereka.
tidak ada satu orang pun di dunia ini yang bisa memilih dari rahim siapa dia akan dilahirkan sehingga bersyukurlah kita yang saat ini tumbuh dan bersaudara di Blog yang sederhana ini.
Melihat mereka tersenyum itu lebih indah daripada melihat mereka lapar ditengah hujan dan terik matahari, karena saya tidak bisa membayangkan jika anak saya yang berada di situ. Di malam itu seharusnya mereka tertidur lelap setelah mengerjakan PR dan makan malam.
Mungkin ini adalah kesempatan yang diberikan olah Tuhan untuk kita berbuat kebaikan. Bukankah Tuhan memberikan rejeki kepada kita melalui orang lain, dan membersihkannya melalui orang lain pula?
untuk para Pembaca yang luar biasa, melalui blog yang sederhana ini saya ingin berbagi sesuatu yang mungkin suatu hari bisa menjadi referensi kita dalam memaknai kehidupan.

"Bukan kebahagiaan yang menjadikan kita seorang yang bersyukur,
tetapi kemampuan kita untuk mensyukuri-lah yang menjadikan kita pribadi yang berbahagia.

Jadilah pribadi yang aktif tertarik untuk menjadikan diri kita dan para sahabat kita bergembira.

Jika ketertarikan kita adalah mengupayakan kegembiraan, kedamaian, dan kesyukuran dalam keseharian kita bersama orang lain - maka tumbuhlah kebahagiaan kita.

Bersyukurlah dengan apa yang kita dapatkan sebelum kita dipaksa untuk mensyukuri sesuatu yang sudah tidak bisa kita nikmati. Berempatilah sebelum kita dipaksa menjadi orang yang harus dikasihani oleh orang lain.

Biarlah para pengemban amanat itu menyelesaikan dengan cara mereka sendiri. Apapun yang bisa kita lakukan untuk kebaikan, lakukanlah. Tidak ada yang lebih baik dari sebuah rencana yang besar kecuali memulainya meskipun dari hal yang kecil.

Semoga bermanfaat...
  Sumber : Mario Teguh